Tutorial Memilih dan Menggunakan Filter Untuk Foto Landscape

Filter sesuatu yang sangat akrab dan menjadi aksesoris hampir wajib untuk keperluan fotografi landscape karena sebagian besar foto landscape hanya mengandalkan available light. Tujuan filter-ing untuk menyiasati beberapa kondisi yang tidak dapat dimanipulasi dengan setting yang ada di kamera, selain itu ada beberapa efek tertentu yang ingin dihadirkan dalam foto yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan filter. Alat memang diperlukan dalam fotografi termasuk filter, namun jangan sampai ketidakpunyaan alat menghambat kreatifitas kita, nah.. selain membahas penggunaannya saya juga memberi penjelasan tentang prinsip kerja filter tersebut dan saran untuk mensiasati jika ingin mendapatkan efek yang sama tanpa filter. Jika diurai berdasarkan kegunaannya ada 3 jenis filter yang paling sering digunakan untuk foto landscape. Berikut penjelasan dan contoh penggunaannya dalam pengambilan foto:

Polarizer / Circular Polarizer / CPL
Warna dan kontras yang ditangkap oleh kamera sangat bergantung dengan jumlah cahaya yang diterima oleh permukaan objek foto, Jika cahaya yang diterima terlalu banyak warna dan kontrasnya akan berkurang bahkan wash out atau putih polos dan berlaku pula sebaliknya. Nah filter polarizer digunakan untuk meningkatkan saturasi (kekuatan warna) dan kontras yang mana sering menjadi elemen "penggoda" dalam foto landscape. Prinsip kerjanya filter ini memblok atau mentransmisikan cahaya pada permukaan objek, sehingga dengan filter ini kita dapat memperoleh efek yang berbeda terhadap warna dan kontras objek terutama suatu objek yang bersifat memantulkan cahaya atau bersifat bening. Versi yang lebih fungsionalnya adalah Circular Polarizer atau CPL yang lebih manfaat karena dapat dikontrol dengan memutar ring filter. Saya gunakan filter CPL di foto pantai Natuna ini. dengan mengatur ring filter kita bisa mendapatkan efek air yang jernih dan birunya langit yang pekat.
Bening, Fotografer : Safruddin Alwi Using CPL
Saat ingin memotret suatu objek tertutama yang menampilkan langit biru dan air yang tenang namun tidak ada filter CPL, cobalah untuk menghindari direct light dan membelakangi cahaya. Efek kontras akan terasa saat posisi kamera tidak searah dengan sumber cahaya. sebagai contoh saat masih pagi dan sumber cahaya matahari dari timur warna akan cukup kontras jika pengambilan gambarnya dari sisi utara/selatan.

Gradual Netral Density (GND) dan Netral Density (ND)
Filter ini terkait dengan exposure, kamera didesain seperti mata manusia namun kemampuan range  ke-terang-an-nya (brightness)masih kalah dibanding mata manusia. Secara umum kamera hanya dapat menangkap range brightness sekitar 5 stop, sehingga pada kondisi range brightness sangat lebar metering kamera menjadi tidak akurat di area yang sangat terang / sangat gelap dan kondisi seperti ini adalah kondisi yang sangat umum pada objek foto landscape (baca teori tentang zone system). Untuk memanipulasi keterbatasan tersebut digunakanlah filter GND dan ND. Prinsip kerjanya filter ini adalah kaca gelap untuk mengurangi jumlah cahaya yang akan masuk ke lensa, dengan jumlah cahaya yang lebih sedikit kita bisa menggunakan diafragma yang lebih besar atau speed yang lebih lambat. Perbedaan antara GND dan ND, pada filter GND kegelapan kaca tidak merata hanya pada sebagian kaca filter baik itu soft gradual atapun hard gradual, dan pada filter ND kegelapan kaca merata diseluruh bagian. Kita sering menjumpai kondisi dimana sisi langit jauh lebih terang dibanding foreground, sehingga saat kamera metering ke FG sisi langitnya akan wash out / putih polos/ over exposure dan sebaliknya saat metering ke langit FG akan terlalu gelap. untuk mendapatkan exposure yang imbang antara langit dan FG kita perlukan filter GND dengan memasang sisi gelap filter dibagian atas sehingga foto (sisi langit maupun FG) dapat terexpose dengan baik (tidak over disisi langit dan tidak under disisi FG). Sedangkan manipulasi exposure dengan filter ND jika kita ingin menggunakan teknik slow speed pada kondisi cahaya yang sangat terang. Dengan filter ini kamera dapat mengkompensasai kecepatan lambat pada diafragma yang sesuai. contoh penggunaannya ada pada tulisan INI    
Teluk Mata Ikan, Fotografer : Safruddin Alwi Using GND Filter
Kondisi range cahaya yang sangat lebar juga dapat disiasati dengan membuat foto HDR dengan menggabungkan beberapa foto dengan exposure berbeda. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat kegelapan filter disesuaikan dengan kompensasi exposure yang ditandai dengan angka kelipatan 2 pangkat xx atau angka kelipatan 0,3 pilihlah filter GND/ND yang sesuai dengan kondisi yang sering kawan-kawan potret.

Colour filter
Seperti saya sampaikan di awal tadi, warna sering menjadi elemen penggoda pada foto landscape. Jenis filter ini dibuat untuk memberikan efek-efek warna tertentu pada foto. Jenisnya cukup banyak, berikut beberapa  yang umum digunakan. Warm filter yang memberikan efek warna yang kekuningan seperti pada kondisi sunset/sunrise. Blue filter memberikan efek warna kebiruan yang paling banyak digunakan untuk membirukan bagian langit atau pada pemotretan nightscape/blue hour. Strip filter adalah filter warna berupa garis strip gradual dengan berbagai pilihan warna. biasa dipasangkan pada bagian horison/matahari untuk memberi gradasi warna. Kombinasi beberapa warna, juga terdapat beberapa filter yang menggabungkan gradasi dari 2 warna tertentu. Tanpa filter ini efek serupa hanya dapat diperoleh dengan olah digital.
Istiqlal, Fotografer : Safruddin Alwi Using Colour Filter
That's all.. sharing tentang filter kali ini. saran terakhir saya, sebelum memilih untuk membeli filter sebaiknya kawan-kawan mencoba terlebih dahulu. Karena beberapa merk filter akan mempengaruhi WB kamera yang biasa disebut "colour cast".

Share this:

0 komentar