Sebuah Liputan Lomba Dragon Boat Tanjungpinang (Photo Essay)

Biarkan foto yang bercerita.. tag line yang sangat bagus tentang pesan yang kuat dari foto, tetapi tidak mudah untuk membuat foto-foto yang dapat berceritera tanpa kata-kata. Pakemnya foto jurnalistik dan travel fotografi selalu disertai dengan narasi cerita dipadukan dengan foto. Ada beberapa hal penting untuk membuat foto jurnalistik ataupun travel fotografi dalam bentuk foto liputan (photo essay). Tulisan ini rangkuman bacaan saya  tentang photo essay. Awalnya pedoman ini berkembang di kalangan jurnalis dan editor majalah di amerika. Pedoman yang mewajibkan fotografer membuat beragam tipe foto untuk keperluan layout majalah. Kesemuanya dari liputan saya pada Dragon Boat Race tahun 2011 di Kota Tanjungpinang yang merupakan penyelenggaraan tahun ke-10.

Introductory or Overall

Tipe foto ini dibutuhkan untuk membangun suasana, foto-foto seperti ini akan ditempatkan di awal cerita yang dapat menjelaskan elemen-elemen dari keseluruhan cerita. Biasanya menggunakan wide-angle or aerial shot. foto berikut sebagai contoh:
Perahu naga yang dipersiapkan, para perenang serta background lintasan lomba dan regu penyelamat.
Foto yang memberi gambaran suasana ramai dan riuhnya penonton yang menyaksikan lomba ini

Medium
Foto-foto ini memfokuskan pada satu kelompok atau aktifitas tertentu. Tujuannya untuk memberi gambaran detail satu dari beragam aktivitas. Hal yang penting diperhatikan adalah foto tersebut harus bisa menjelaskan kegiatan yang sedang berlangsung dan menghindari penikmat foto harus bertanya-tanya tentang aktivitas yang sedang berlangsung.
Para pedayung dan penonton yang memberikan semangat dan dukungan kepada tim pedayung.
Menggambarkan satu rangkaian kegiatan pemanasan sebelum dimulainya lomba
Ketua panitia yang sedang memberikan sambutan.
Close up
Menitikberatkan pada satu elemen atau bagian dari aktivitas, seperti aktivitas tangan manusia atau detil dari suatu kegiatan. Perbedaannya dengan foto medium, tipe foto ini lebih sedikit memasukkan elemen umumnya menggunakan focal length medium.
Ada beberapa subjek di foto ini, namun fokusnya pada ibu Walikota sebagai tamu VIP

Foto ini rangkaian dari persiapan lomba yang mengambil aktivitas yang lebih spesifik dimana peserta lomba kano mempersiapkan kanonya.
Portrait
Headshot dari seseorang di dalam lingkungannya. yang perlu diperhatikan adalah sekalipun harus mengambil suatu foto potret, foto tersebut haruslah dapat menceritakan atau menyimbolkan keseluruhan cerita. Untuk itu pilih subjek utama untuk menjadi foto potret dengan tetap menangkap ekspresi yang bercerita.
Ekspresi sang juara, potret ini adalah salah satu dari tim dayung dari Jambi yang menjadi juara satu lomba dagon boat race.

Foto ini adalah Hendri yang menjadi juara lomba renang menyeberangi pulau penyengat-tanjungpinang sejauh 3.400 meter.
Interaction
Hubungan timbal-balik antar manusia, seperti pertentangan ataupun aksi.
Saya mengambil contoh foto ini karena berhasil memvisualkan kebersamaan para peserta sekalipun berasal dari berbagai daerah bahkan dari berbagai negara.
Ucapan selamat dari sang pelatih, di salah satu sesi lomba pelatih dari tim rela masuk keair untuk memberikan selamat kepada tim binaannya.
Signature
Dari keseluruhan rangkaian acara akan ada momen-momen tertentu yang dapat mewakili atau menyimbolkan emosi, suasana dan atmosfer secara keseluruhan. Diistilahkan oleh Henri Cartier Bresson sebagai the decisive moment. Satu foto yang bisa menggambarkan keseluruhan peristiwa.
Dragon Boat Race 2011 di Tanjungpinang

Salah satu cabang lomba adalah lomba renang menyeberangi pulau penyengat-tanjungpinang. pada background foto saya mengikutkan elemen masjid di pulau penyengat yang menjadi landmark kita tanjungpinang.
Balap perahu naga dahulu merupakan kultur budaya kaum tiong hoa untuk mensyukuri alam. Saya senang memasukkan foto ini yang mengcapture para peserta yang tengah berdoa sebelum berlangsungnya lomba.

Sequences
Sebuah seri foto yang meliputi awal sampai akhir suatu peristiwa. Yang terpenting dari tipe foto ini adalah urutan naratif dari foto untuk menegaskan prosesi kegiatan.
Foto seri ini menampilkan prosesi Ibu Walikota melepaskan tim pendayung digaris star sampai dengan tim pendayung paling depan mencapai garis finish dan menjadi pemenang.

Clincher
Foto tipe terakhir adalah foto yang diangkat sebagai penutup sebuah cerita. fotografer harus memilih momen tertentu yang dianggap sebagai konklusi atau intisari dari keseluruhan acara.
Saya memilih foto ini sebagai penutup cerita karena kuat menceritakan momen sportifitas dan solidaritas diantara peserta. sekalipun terlibat sebagai sesama kompetitior, diakhir pertandingan mereka saling menghampiri untuk saling memberikan selamat dan dukungan.
Tutorial lain yang sudah cukup sering didengar adalah pendekatan EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, Time). Secara garis besar sama-sama membagi tipe-tipe foto yang bertujuan agar foto-foto yang dihasilkan tidak monoton dan editor memiliki banyak pilihan untuk kebutuhan layout terutama untuk menggabungkannya dengan narasi cerita. secara terperinci defenisinya adalah sebagai berikut :
Entire, Keseluruhan peristiwa. Memotret secara keseluruhan kegiatan. Tipe ini mirip dengan jenis foto pertama tutorial sebelumnya.
Detail, Detil di dalam suatu peristiwa. Di tutorial sebelumnya adalah jenis close up, protrait, signature dan interaction)
Frame, Memfokuskan suatu aktivitas kelompok dalam peristiwa. Mirip dengan jenis medium di tutorial sebelumnya.
Angle, Mencoba bermacam-macam angle (low, high, right, left, etc.). Hal ini adalah kelebihan dari pendekatan EDFAT yang mewajibkan fotografer untuk kreatif dalam memilih angle.
Time, Bisa disebut sebagai decisive moment. Dapat dipersamakan dengan jenis foto signature ataupun Clincher.

Cukup sekian dulu tutorial yang bisa saya bahas, lebih dan kurangnya harap dimaklumi dan semoga bisa menjadi salah satu referensi kawan-kawan pecinta foto.. SALAM.

Share this:

3 komentar