Atmosfer Berbeda Wisata di Rammang-Rammang

Obyek Wisata Rammang-Rammang Maros - Safruddin Alwi
Mari kita ngobrol fotografi lagi, lamanya tak terkira tidak ada tulisan tentang fotografi lagi di blog ini. Mubazir sebenarnya mengingat banyak sekali obyek foto alam dan tempat wisata yang "Seksi" untuk diabadikan di wilayah Sulawesi Selatan. Hambatannya selalu saja masalah waktu, satu-satunya sumber daya yang tidak ada gantinya. Berhubung si empunya blog lagi "kurang piknik", maka akhir-akhir ini lebih banyak postingan tentang dunia jejak rasa yang satu lagi. Kopi. 
Menyusuri Hutan Bakau Rammang-Rammang - Safruddin Alwi
Rammang-Rammang, obyek wisata yang baru mulai populer dalam satu atau dua tahun terakhir ini. Merujuk ke namanya, rammang-rammang sebenarnya nama sebuah dusun di Kabupaten Maros. Tentang maros yang dikenal masyarakat sebagai tempat wisatanya mungkin air terjun bantimurung dan gua pra-sejarah leang-leang. Lalu apa istimewanya rammang-ramang? jawabannya banyak, B-A-N-Y-A-K. Jarak tempuh dari kota makassar terbilang tidak terlalu jauh, satu jam-an dari makassar dengan mengendarai mobil. Genre-nya wisata alam, dengan level daya tarik bintang 3,5 ++. keindahan alam yang bisa dinikmati tidak hanya setelah sampai di dusun rammang-rammang itu sendiri. Perjalanan menunju ke obyek utamanya juga sangat layak untuk di nikmati. 
Warga Dusun Rammang-Rammang
Rammang-rammang sebenarnya dusun yang indah namun terisolir diantara hutan bakau dan tebing-tebing batu kars. Nilai minusnya selalu saja masalah infrastruktur dan fasilitas. Tidak ada akses darat langsung untuk menuju ke sana. Setelahnya perjalanan dengan mobil dari makassar, kita sampai di sebuah dermaga yang penuh dengan perahu mesin tempel. Nah, perahu inilah yang akan mengantarkan kita menuju rammang-rammang. Menyusuri hutan bakau dan tebing-tebing kars yang "menyembunyikan" rammang-rammang dari dunia luar. Keseruan perjalanan dengan perahu ini tidak kalah istimewa dibandingkan dengan obyek wisata utamanya itu sendiri. 

Dibandingkan obyek wisata pantai, belum banyak yang meng-eksplor keindahan hutan bakau di Indonesia. Padahal dengan penataan yang berkonsep dapat dibuat jalur-jalur petualangan yang menarik ditambah suguhan pemandangan yang fotografis. obyek wisata hutan bakau dapat dijadikan andalan pariwisata yang ramah lingkungan. Perjalanan dengan perahu bisa ditempuh selama 40 menit kurang lebih. Anda bisa meminta supir perahu untuk memperlambat atau memperlaju. Dengan perahu kita akan dibawa berkelok-kelok diantara mangrove dan menyusupi celah-celah karang sambil mengagumi tebing-tebing batu yang hijau. Sensasi dan atmosfer nya jelas akan memberikan pengalaman berbeda. Sesekali kita akan berjumpa dengan penduduk lokal yang memang selalu melewati jalur tersebut. Baik untuk memancing ataupun memang tujuannya keluar ke kota. Saran saya untuk perjalanan ini, jika anda berangkat siang hari jangan lupa membawa topi atau menyewanya di didermaga sebelum perjalanan dengan perahu ini. cuaca cukup panas dimusim kemarau.  
Tambak Ikan Rammang-Rammang
Sensasi di rammang-rammang nya sendiri tidak kalan dengan perjalanannya. Hanya ada beberapa rumah di Dusun ini, dan rata-rata mereka masih keluarga yang tinggal dan menetap di dusun rammang-rammang sejak dulu. Mata pencarian mereka adalah bertani dan tambak ikan. Petak-petak sawah dan tambak yang membentang diantara tebing-tebing batu yang menjulang ini lah yang jadi suguhan pemandangan yang indah. Terlebih saat bulir-bulir padi tersebut mulai menguning keemasan. Untuk sebuah obyek wisata ber-genre alam, maka semakin alami suguhan keindahannya akan semakin istimewa. Saya membayangkan keindahan tebing-tebing batu di rammang-rammang suatu saat bisa disandingkan dengan Li river china. Bahkan rammang-rammang bisa memberikan pengalaman lebih yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain.

Menyusuri petak-petak sawah menunju kaki tebing-tebing batu tersebut. Tersimpan rahasia pra-sejarah. Di spot-spot tertentu kita bisa melihat lukisan-lukisan pra-sejarang di dinding-dinding batu yang sama seperti di gua leang-leang. Untuk yang terakhir saya sebutkan sudah ada beberapa penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa lukisan-lukisan pra sejarah tersebut berumur ribuat tahun sebelum masehi. bahkan diungkap umurnya lebih tua dari lukisan gua yang ditemukan di spanyol. Sayangnya saya tidak menemukan adanya referensi yang menyatakan pernah meneliti lukisan gua di rammang-rammang. Lukisan ini berbentuk telapak tangan sebelah kanan, yang pasti ukurannya lebih besar dari tangan saya. Lukisan telapak tangan biasanya dikaitkan dengan ritual potong jari sebagai bentuk berkabung di budaya masyarakat pra-sejarah. Wallahualam, berbicara kisah pra-sejarah akan selalu lebih banyak untold story nya.
Lukisan pra-sejarang Rammang-Rammang - Safruddin Alwi
Saya tidak cukup paham dan ahli terkait lukisan pra-sejarah tersebut jadi sekedar menikmati keunikan dan untold story dibalik itu semua. Bagian lucunya, permukan tebing-tebing batu tersebut diantaranya membentuk permukaan yang unik. Salah satunya adalah bentuk muka yang sangat besar dan menyeramkan. Masyarakat setempat menamainya batu kingkong. Bentuk wajah tersebut diidentikkan dengan wajah seekor kingkong. Pendapat saya, bentuk tersebut cukup mirip dengan wajah kingkon. Yang pasti bukan wajah saya haha.
Batu Kingkong Rammang-Rammang - Safruddin Alwi
Betul sekali memang, jika disebutkan rammang-rammang belum cukup wah !! masih sangat banyak yang perlu di benahi. Sewaktu mengunjungi rammang-rammang saya bertemu dengan beberapa rombongan wisatawan asing. sayang sekali fasilitas untuk menjamu para wisatawan masih minim. hanya ada satu dua bale-bale yang bisa dipakai untuk beristirahat. Tidak ada pilihan tempat makan selain warung yang menyediakan kelapa muda dan pop mie. Jadi sebaiknya sebelum berkunjung siapkan bekal, terutama jika anda mengajak anak-anak. Saya memimpikan rammang-rammang dengan segala keunikannya akan menjadi obyek wisata populer tidak hanya di Indonesia. Jalur perjalanan diantara bakau dan mangrove bisa sangat menarik dengan melewati tepian tebing-tebing dan menyusuri gua-gua yang terbentuk karena abrasi.
Refleksi Indang Rammang-Rammang - Safruddin Alwi
Saya juga membayangkan wisatawan dibuat kagum dengan rahasia cerita pra-sejarah yang pastinya akan menjadi petualangan menarik. Seharusnya rumah-rumah disini dibangun dengan model rumah adat yang menjual sisi etnik arsitektur rumah khas sulawesi. Kesemuanya jika dipadu dengan keelokan alam yang sudah cantik dari sononya ini akan menjadi sangat luar biasa. 


Sekian dulu, semoga bisa menjadi panduan kawan-kawan mengenal alam indonesia. SALAM.

Share this:

0 komentar