Pulau Senoa atau yang lebih familiar disebut pulau Ibu Hamil salah satu spot wajib jika anda ke Natuna. Sekilas tentang Pulau Senoa, salah satu pulau terluar Indonesia di wilayah laut cina selatan yang menawarkan banyak keunikan dan kesan keindahan. Banyak ceritera baik dongeng maupun kisah nyata di Pulau ini. Tapi di tulisan ini saya hanya membahas teknis photo shoot di pulau senoa Natuna, traveling guide akan saya ceritakan menyusul.
Pulau Senoa, Natuna |
Pulau ini salah satu tempat saya paling banyak menghamburkan shutter count, dengan banyaknya spot menarik rasanya tidak cukup waktu sehari untuk menjelajahi seluruh keindahan pulau. Di sisi barat pulau ada 2 pondok kayu tempat peristirahatan, salah satunya dibangun di atas batu karang. Dengan latar belakang gunung ranai pemandangan di sisi barat ini menjadi sangat menarik terutama saat matahari menjelang terbenan dan menghamburkan cahaya kuning keemasan. Pada sisi selatan pulau terdapat cekungan pantai yang landai ditutup pasir putih yang sangat halus. Dari sini anda bisa menyaksikan tanjung senubing atau batu sindu (salah satu landmark Natuna). Jika ingin berbasah-basahan dengan air laut disinilah tempat terbaiknya karena relatif cukup aman dari karang. Mundur sedikit ke belakang pulau ada menara suar yang dibawahnya terpancang milestone titik terluar wilayah teritorial Indonesia. Di sekitar menara suar ini cukup landai dan ramai oleh karang jadi sangat bagus untuk snorkling. Di bagian belakang pulau yang menghadap timur cukup sulit dijangkau karena permukaannya ditutup oleh batu yang sangat curam dengan kemiringan hampir 90 derajat, sebaiknya anda menggunakan perahu jika ingin melihat sisi belakang pulau. Di sisi utara pulau yang berbentuk kepala terdapat gua yang menjadi sarang walet, di bagian ini kedalam laut mencapai 60 meter sehingga jika anda tidak cukup mahir berenang atau diving tidak disarankan ke bagian ini.
Foto berikut ini adalah di sisi barat pulau, jika anda berangkat dari desa sepempang (huruf "e" pertama dibaca agak "o") bagian pulau ini yang pertama kali akan anda lihat. Sebuah pondok diatas batu karang dengan latar belakang gunung ranai. Pasir putih mengelilingi hampir seluruh bagian pulau termasuk di sisi barat ini pasir putih dan jernihnya air laut menambah pesonanya. Di sela-sela air tampak ujung-ujung karang yang telah terkikis erosi dengan bentuk sangat unik. Saya tidak menemukan bentuk alam seperti ini di tempat lain di Natuna.
Landscape pulau Senoa, Natuna Fotografer : Safruddin Alwi |
Teknis pengambilan foto:
Kamera : Nikon D90 dengan lensa AFS 16-35 f/4 ditambah
filter CPL, ND400 dengan format file JPEG. Saya eksekusi diatas tripod Vanguard
Espod 230 karena saya akan gunakan speed lambat di bawah 1 detik dengan posisi sebagian terendam air.
Setting kamera : diafragma f/13 speed 2,5s ISO 200 setelah dikompensasi dengan filter ND 8 2/3 Stop. Focusing manual, picture control landscape, dynamic range low dan white balance manual.
Pengambilan : Foto saya ambil sekitar jam 9 pagi dansSaya ingin menampilkan mood yang sejuk dan sedikit dreamy. karenanya saya gunakan speed lambat dan WB saya set manual di5000K. Untuk menghitung kompensasi speed saya selalu mengandalkan long exposure calculator di iPhone. Setelah berputar-putar sebentar saya memutuskan mengeksekusi dengan low angle dengan jarak dekat sekali dengan ujung-ujung karang yang muncul diatas permukaan air. Saya membingkai pondok diatas karang dengan gunung ranai di bagian BG.
Olah digital : saya koreksi warna langit agar lebih contrast dengan viveza. Saya crop sekitar <5% untuk meluruskan horison. Terakhir saya koreksi curve untuk menggelapkan shadow agar lebih berdimensi. Kesemuanya saya kerjakan di Photoshop CS5 for Mac.
Setting kamera : diafragma f/13 speed 2,5s ISO 200 setelah dikompensasi dengan filter ND 8 2/3 Stop. Focusing manual, picture control landscape, dynamic range low dan white balance manual.
Pengambilan : Foto saya ambil sekitar jam 9 pagi dansSaya ingin menampilkan mood yang sejuk dan sedikit dreamy. karenanya saya gunakan speed lambat dan WB saya set manual di5000K. Untuk menghitung kompensasi speed saya selalu mengandalkan long exposure calculator di iPhone. Setelah berputar-putar sebentar saya memutuskan mengeksekusi dengan low angle dengan jarak dekat sekali dengan ujung-ujung karang yang muncul diatas permukaan air. Saya membingkai pondok diatas karang dengan gunung ranai di bagian BG.
Olah digital : saya koreksi warna langit agar lebih contrast dengan viveza. Saya crop sekitar <5% untuk meluruskan horison. Terakhir saya koreksi curve untuk menggelapkan shadow agar lebih berdimensi. Kesemuanya saya kerjakan di Photoshop CS5 for Mac.
Sekian dulu semoga bermanfaat, next time ada spot yang lebih menantang yang akan saya share.. SALAM.
3 komentar
Wooow keren mas....
BalasHapusSelain karena fotonya, juga karena pemaparan teknis pengambilan foto yg detail banget...
Jarang lho yang mau share teknik seperti ini...
Thanks berat mas...
ilmunya keren mas..hasilnya juga keren..salam kenal mas
BalasHapusdamai mata dan hati liat hasilnya mas...jadi bingung nich milih filter yang pas
BalasHapus